Salome Penganan Yang Seksi

Tampilan Salome Bu Juriah di Lapangan Panda

Entah siapa yang memberikan istilah “salome” pada makanan sejenis bakso tak berkuah ini. Yang jelas salome hadir di Bima pertama kali dikenalkan oleh para pendatang dari Pulau Jawa. Merekalah yang pertamakali menjajakan salome hingga terkenal sebagai penganan murah, meriah, dan cukup laris.

Awalnya salome hanya digemari oleh anak-anak. Tetapi kini salome sudah digemari oleh semua kalangan. Hal inilah yang membuat salome menjadi penganan yang sangat seksi untuk dijual. Di samping cara membuatnya tidak terlalu rumit, bisnis salome pun menjajikan. Keuntungan yang didapat bisa dua kali lipat.

Sebagai mana yang diungkapkan oleh Siti Juriah (35) kepada KM Rimpu Cili. Wanita asal Jawa yang sudah lama menggeluti berjualan salome di sudut lapangan sepak bola Panda. Ia mengaku mampu melariskan antara Rp.600 ribu hiungga Rp. 700 ribu setiap hari dengan modal sekitar Rp.350 ribu. “Sebelumnya saya berjualan bakso dan mie ayam. Karena sudah banyak penjual lainnya, saya beralih ke salome,” ungkap ibu 3 anak asal madiun ini.

Juriah mengaku dengan berjualan salome, ia mampu membangun rumah permanen dan menyekolahkan anak-anaknya. Ketika ditanya rahasia untuk melariskan dagangannya, Juriah mengaku hanya dengan mempertahankan mutu dan rasa salomenya. “Pelanggan saya lebih senang harga  dinaikkan daripada mengurangi mutu dan rasa salome saya,” ungkap wanita kale mini.

Penjual salome keliling
Demikian juga yang diungkapkan Mas Ardi penjual salome keliling asal Kota Bima  yang sering mangkal di arena pertandingan sepak bola mini Panda. Setiap hari ia mampu melariskan sampai Rp. 500 ribu. Seperti halnya Juriah, Ardipun mengaku sebelumnya berjualan bakso. “Saya sebelumnya berjualan bakso, tetapi karena harus sewa tempat dan agak repot, saya beralih ke Salome. Paling tambah biaya bensin motor 10 ribu setiap hari,” ungkapnya kepada KM Rimpu Cili (28/02).

Memang berdasarkan berdasarkan pantaun KM Rimpu Cili, khususnya di desa Panda tidak kuarng dari 7 orang penjual salome. Ada yang membuat sendiri dan ada pula yang menerima titipan dari pedagang yang berasal dari Tente dan Kota Bima.  “Memang rezeki tak akan lari kemana.  Pintu akan selalu terbuka bagi siapa saja yang mau berikhtiar”. Begitulah ungkapan yang tepat untuk para pahlawan bagi keluarganya ini. Walau hanya dengan berjualan salome, mereka bisa menjadi sukses. (Yusi)
Share this post :

VIDEO KAMPUNG MEDIA

Arsip Kabar

Pengikut

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RIMPU CILI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger