Rapat sosialisasi BLSM Desa Panda (01/07/13) |
Menyusul dengan diterima kartu
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk 200 warga desa Panda
Kecamatan Palibelo, kepala desa Panda, Yusuf Ahmad menggelar rapat bersama
ketua RT, Kepala Dusun, dan Staf desa panda (01/02). Rapat ini sengaja digelar
di sekretariat KM Rimpu Cili dari pukul 20.00 hingga pukul 23.00 waktu
setempat.
Menurut Yusuf Ahmad, pemelihan sekretariat KM Rimpu Cili dengan harapan Komunitas ini dapat memediasi dan memberikan solusi
atas berbagai permasalahan yang menyangkut BLSM. Disamping itu, Kades juga
mengharapkan, sebagai perwaklian media kampung, KM Rimpu Cili dapat meliput
langsung dan memuatnya dalam berita.
“Membaca daftar penerima BLSM,
saya yakin ada masalah dengan nama-nama penerima. Saya sangat mengharapkan masukan dari
peserta rapat untuk menyelesaikan permasalahan ini agar jangan sampai terjadi
gejolak di masyarakat,” harapnya.
Memang berdasarkan liputan KM Rimpu Cili, dari 200 penerima BLSM desa Panda terdapat 5 orang yang
menurut peserta rapat sangat tidak wajar atau yang dinilai berekonomi mapan,
sementara daftar penerima itu banyak warga miskin tidak terkafer. Dari
kelima orang tersebut terdapat 3 orang yang berstatus sudah haji dan 2 orang
yang merupakan staf desa Panda.
Rapat sempat tegang karena
beberapa peserta rapat menuduh terbitnya nama-nama tersebut merupakan campur
tangan Pemerintah Desa. Bahkan di antara staf desa saling lempar tanggung
jawab. Menurut salah seorang staf desa, bahwa mereka tidak tahu tentang
pendataan itu. “Data tersebut kemungkinan
berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS),” kilahnya.
Menengahi permasalahan itu,
Heryanto S.Pd yang juga motivator KM Rimpu Cili yang dimintai pendapat mengharapkan
agar segala permasalahan bisa diselesaikan dengan pikiran jernih. “Kita
diundang disini untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk memunculkan masalah,”
ungkap sang motivator.
“Kita tidak perlu mencari siapa
yang salah. Keberadaan kita untuk mencarikan solusi agar tidak tejadi gejolak
di masyarakat. Saya menyarankan agar kelima nama tersebut dipanggil khusus
untuk diberikan penjelasan bahwa masih banyak warga miskin yang lebih berhak
daripada mereka. Saya yang akan mendatangi orang-orang ini,” tegasnya.
Selain itu, Motivator KM Rimpu
Cili juga berpesan dari kelima nama ini agar pengalihannya diteliti siapa yang
akan menerimanya. “Jangan sampai tindakan kita menimbulkan protes. Misalnya ada
lebih dari 5 orang yang akan mendapatkan, uang itu harus dibagi sama rata,”
harapnya.
Mansur selaku Kepala Dusun Oi Ni’u
mendukung pendapat motivator Rimpu Cili, dia mengharapkan agar peserta rapat
bisa mengamankan keputusan rapat. “Saya sangat setuju pada saran pak Herry dan
mari kita beri penjelasan kepada masyarakat,” ungkapnya yang diamini oleh
peserta rapat.
Berdasarkan pengamatan KM Rimpu
cili, memang penerima BLSM desa Panda sangat jauh dari yang kenyataan. Disamping
ketidakwajaran kelima orang yang disebutkan di atas, masih banyak warga miskin
yang tidak terkafer. Oleh karena itu Motivator KM Rimpu Cili menyerankan agar
pemerintah desa secepatnya melaporkan permasalahan itu ke instansi terkait
termasuk BPS. “Kalau bisa diusulkan, kelima nama itu harus diganti. Kalau memang
tidak bisa, maka kebijakan bersama ini harus kita amankan bersama,” tegasnya.
Pada kesempatan itu pula hadir
Irwan sebagai perwakilan PT. POS Indonesia Palibelo. Beliau mengapresiasi langkah
pemerintah desa Panda untuk mengadakan rapat pencairan BLSM dan mengundang
pihak PT. POS. Dengan demikian, menurutnya disamping untuk keamanan, kesempatan
ini sangat berguna untuk menyosialisasikan tata cara pencairan BLSM. “Meski PT.
POS hanya bertanggung jawab dalam hal pencairan, tidak tertutup kemungkinan PT.
POS disalahkan oleh warga-warga yang belum paham akan prosedur BLSM. "Saya berharap perwakilan masyarakat yang hadir ini bisa memberikan
pencerahan kepada masyarakat, terutama tata cara pencairannya nanti," pintanya. Harapnya.
(Yusi)