Bagang nelayan |
PEMERINTAH
Indonesia harus mampu menyediakan dan menjamin sarana prasarana transportasi
laut yang aman, nyaman, lancar dan menyenangkan bagi pengguna jasa karena
Indonesia dijadikan perlintasan transportasi dunia dan ramai dilalui sarana
atau moda transportasi yang menghubungkan antar ben
ua.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos.,MM saat membuka acara
sosialisasi Keselamatan Transportasi Laut di Aula Kantor Camat Sape, Kamis
(13/02), yang dikutip Kasubag Program dan Pelaporan, Arief Rachman S.Sos kepada
pekerja media ini.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 50 orang peserta
terdiri dari Camat Sape, Koramil Sape, Syahbandar, KP3 Laut Sape, Kepala Desa
Wilayah Pesisir, Pemilik Kapal di bawah GT7, tokoh masyarakat dan para nelayan
Sape, serta kalangan lainnya.
Menurut Kepala Dinas, setiap kecelakaan transportasi
pada kenyataannya selalu melibatkan beberapa faktor seperti faktor alam, dan
manusia, faktor perangkat lunak dan perangkat keras.
Artinya, jangan sekali-kali meremehkan keselamatan
transportasi laut. Bahwa, jaminan terhadap penyelenggaraan angkutan yang aman,
nyaman dan menyenangkan sangat tergantung dari kepekaan dan kepedulian para
pelaksana atau pelaku dan penentu kebijakan terhadap situasi yang terjadi di lapangan.
Sosialisasi keselamatan transportasi laut. |
Ketua Panitia Pelaksana Sosialisasi, Lutfi,
S.Sos.,M.Si menjelaskan, kegiatan sosialisasi keselamatan transportasi laut
baru kali ini dilakukan, karena Pemerintah memandang bahwa keselamatan
transportasi laut merupakan isu penting yang harus menjadi perhatian bersama.
Kata Lutfi, sudah sering kali terjadi kecelakaan.
Kecelakaan inipun tidak terjadi secara kebetulan dan mendadak. Tetapi, melaikan
melalui proses akumulasi dari kegagalan faktor - faktor perangkat, lingkungan
alam dan manusia.
"Nah, kegiatan satu hari ini menjelaskan
dan memberikan pemahaman mengenai keselamatan transportasi laut, hal - hal apa
saja yang perlu diperhatikan oleh para pemilik kapal yang menggunakan
mesin," jelas Lutfi.
Lutfi yang juga menjabat Kepala Bidang Perhubungan
Laut menjelaskan, sosialisasi ini dirancang multi pemangku. Makanya,
pembicaranya tidak hanya dari Dinas Perhubungan. Ada Sofyan Hidayat
Kepala Syahbandar bicara masalah keselamatan moda transportasi. Juga, Agus Sali
dari KP3 Laut yang menyoroti sisi keamanan.
Sedangkan Dinas Perhubungan sendiri lebih menyoroti
konsekuensi Undang - Undang Nomor 22 tahun 1999, bahwa daerah juga ikut serta
melakukan kegiatan dibidang transportasi, seperti perijinan, aktivitas
transportasi, usaha penunjang pealatan dan fasilitas transportasi, pembangunan
sarana transportasi dan hal yang terkait lainnya. (smd)