Nampak rumah warga
di Kelurahan Jatiwangi yang rusak
akibat terjangan angin puting beliung, Jum'at, 1 Februari 2014. |
Diinformasikan, saat itu cuaca
memang agak mendung dan gerimis, tiba-tiba dari arah barat pegunungan sekitar
perkampungan setempat angin puting beliung tersebut menerjang rumah-rumah warga,
bahkan pos kamling sempat terangkat.
Peristiwa angin puting beliung yang tertangkap kamera (ilustrasi). |
Kerugian yang dialami akibat puting
beliung tidak sedikit melihat banyaknya rumah warga yang rusak pada bagian atap
dan sebagain hancur rata dengan tanah. Di samping rumah warga yang rusak,
angin yang mengagetkan warga itu juga menumbangkan pohon-pohon serta memutuskan
kabel listrik. Bahkan parabola milik warga terbang hingga 30 meter dari posisi asalnya.
Ruslan (26), warga setempat yang
ditemui mengatakan, saat peristiwa itu dirinya
tengah berdiri di depan rumah, tiba-tiba angin disertai suara gemuruh
berdatangan dan menerjang rumah-rumah. Atap-atap yang terbuat dari seng
berterbangan, bahkan sampai ada seng yang tersangkut di pohon asam. “Saya saja hampir
terkena sabetan seng,” akunya.
Saksi mata lainnya, Putri Indah
Sari (26), mengaku, saat itu dirinya tengah berjualan di pos kamling di samping
masjid dekan rumahnya. Begitu angin datang, dirinya berteriak memanggil suaminya
di atas rumah dan berupaya menyelamatkan diri. “Begitu saya turun, pos kamling
tempat jualan sempat terangkat. Dagangan saya pun tak terselamatkan,” ujarnya.
Warga mengumpulkan seng yang terhempas puting beliung. (ilustrasi) |
Aparat kecamatan serta kelurahan
langsung mendatangi lokasi bencana, melakukan pendataan rumah yang rusak dan
jumlah kerugian yang dialami warga.
Lurah Jatiwangi, Fajarudin S.sos
menjelaskan, jumlah rumah yang rusak 73 unit, 3 diantaranya rata dengan tanah. Dari
73 unit itu, rumah RT 21 tercatat 22 rumah rusak, RT 18 Lingkungan Tolotongga 16
unit, dan Lingkungan Kedo 32 unit. “Rata-rata kerusakan rumah pada bagian
atapnya. Syukur Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, kecuali beberapa warga ada
yang luka ringan,” jelasnya.
Kata dia, peristiwa ini sudah diaporkan
ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima. “Para korban akan
diberikan bantuan berupa tanggap darurat,” katanya. (smd)