Angka Gizi Kurang di Bima Menurun



Ilustrasi grafik balita kurang gizi. (rustamaji.net)
Data hasil riset dasar nasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, angka  balita penderita Gizi Kurang (GK) dan Gizi Buruk (GB) secara nasional tahun 2013 di wilayah Kabupaten Bima menurun.Demikian diungkapkan Kasi Gizi Dikes Kabupaten Bima, Tita Masitha, M.Si., saat rapat koordinasi antara Komisi IV DPRD dan Dikes Kabupaten  Bima di kantor Dewan, Kamis (30/1).

Tita Masitha, M.Si
Di hadapan anggota Komisi IV, Tita menjelaskan, penurunan angka tersebut dikarenakan intervensi yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) cukup maksimal dan dorongan penganggaran dari DPRD Kabupaten Bima. 

Kata dia, tren penurunan untuk balita GB dari tahun 2007 sebesar 15,7 persen, tahun 2013 menjadi 9,5 persen atau 6,2 persen tren penurunannya, begitupun untuk balita GK dari tahun sebelumnya 11,0 persen menjadi 7,1 persen atau turun sebanyak 3,9 persen. “Untuk balita sangat pendek turun dari 27,5 persen menjadi hanya 15,9 persen penurunannya 11,6 persen, juga untuk balita gemuk dari 10,2 persen menjadi hanya 4,3 persen atau turun  5,9 persen,” terang Tita.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Hj. Mulyati usai kegiatan tersebut mengatakan, hasil rapat koordinasi dengan Dikes, disampaikan dari hasil riset Kemenkes RI, jumlah Balita GB dan GK di Kabupaten Bima menurun, ini dibuktikan dengan data hasil riset mereka di tahun 2013 lalu. “Riset ini murni dilakukan Kemenkes tanpa intervensi dari Dikes Kabupaten Bima,” akunya.

Hj Mulyati, SE, MM
Kata dia, penurunan angka ini berkat komitmen Pemkab Bima dan Legislatif yang menganggarkan dana penanganan balita GK dan GB, seperti dana DAU Rp. 1 milyar melalui kegiatan kelas gizi. Dari dana tersebut dibuka 231 kelas gizi (per kelas gizi 18 anak), sehingga total yang telah ditangani di tahun 2012 sebanyak 4176 balita GK.

Pada tahun 2012 ada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kemenkes RI untuk kelas gizi sejumlah 2091 GK, tahun 2013 Pemkab Bima mengalokasikan dana Rp 1,2 milyar lagi ditambah dana BPK Puskesmas Rp 1 milyar, sehingga totalnya Rp 2,2 milyar untuk menuntaskan GK dan GB di Kabupaten Bima.

Sedangkan tahun ini, dialokasikan anggaran Rp 1,5 milyar. Dengan dukungan anggaran ini, diharapkan penanganan balita GK dan GB dapat dituntaskan. “Apalagi kita sudah bentuk Pokja di lima Satuan Kerja (Satker) khusus urus GB dan GK. Tujuannya agar masalah GB dan GK tuntas,” tegasnya. (smd)
Share this post :

VIDEO KAMPUNG MEDIA

Arsip Kabar

Pengikut

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RIMPU CILI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger