DUTA Pemuda Pelopor NTB, Y.
Haidin utusan Kabupaten Bima meraih predikat terbaik 1 nasional pada lomba
Pemuda Pelopor tingkat Nasional bidang bela negara yang digelar 21 – 22 Oktober
2013 di Hotel Aston Cingkareng. Sementara rekannya Nurmini Anggraini asal Sumbawa
Besar, meraih juara 2 pemuda pelopor bidang wirausaha, sedangkan Muhammad Iqbal
– Empang Sumbawa Besar hanya meraih harapan II untuk kategori seni budaya. Acara puncak pemberian penghargaan pemuda
pelopor tingkat nasional akan berlangsung di Samarinda Kalimantan Timur tanggal
28 Oktober nanti sekaligus pelaksanaan upacara Hari Sumpah Pemuda.
Haidin yang disapa Morvin, Kamis (24/10) di Hotel Marina Kota Bima
saat mengikuti kegiatan review PAK mengatakan, keberhasilannya menjuarai pemuda
pelopor bidang belanegara sesuatu yang tidak terduga. Tak bermimpi menjadi
juara karena memang melihat penampilan para aktor atau peserta pemuda pelopor
lain yang luar biasa. “Rata-rata mereka berpendidikan tinggi sedangkan saya
hanya SMA. Jadi saya cuek aja dalam presentasi dan persiapannya,” ujar Kader
Pembangunan Masyarakat Desa ini.
Dengan nada berapi-api, Morvin menceritakan di hadapan
teman-temannya. Kata dia, meskipun peserta kepeloporannya dalam bidang
belanegara hanya satu orang namun para juri menilainya dengan seksama dan
sangat professional. ”Saya tidak butuh lama dan banyak peralatan dalam
presentasi di depan dewan Juri. Sebab apa yang saya pelopori ini benar-benar
telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir,” aku warga Dusun Nggeru Kopa
Desa Palama Kecamatan Donggo.
Diantara kepeloporan bidang belanegara yang dilakoni selama ini
yakni, pembentukan forum pemuda lintas agama tingkat Kabupaten Bima,
pelestarian seni budaya lokal Donggo sejak tahun 2007, dan mendorong
pembentukan kelompok usaha tenun khas Donggo tiga tahun terakhir. “Masih banyak
hal-hal lainnya yang saya lakukan di desa tercinta dan sekitarnya,” kata
Haidin.
Menurutnya, meski banyak kendala yang dihadapi selama persiapan
dan pelaksanaan lomba, dirinya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada semua
pihak, baik Pemerintah Kabupaten Bima melalui Bagian Kesra, Pemerintah Provinsi
NTB melalui Dinas Dikpora Provinsi maupun warga masyarakat Palama, serta
teman-teman lainnya. “Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak atas
dukungan selama dalam proses lomba pemuda pelopor terutama di tingkat kabupaten
dan Provinsi NTB,” ungkapnya.
Masih kata Haidin, acara puncak pemberian penghargaan pemuda
pelopor tingkat nasional berlangsung di Samarinda Kalimantan Timur tanggal 28
Oktober sekaligus pelaksanaan upacara Hari Sumpah Pemuda. “Saya akan berangkat
ke Samarinda untuk menerima penghargaan dari Kemenpora RI. Semoga penghargaan
ini memberikan semangat untuk saya pribadi dalam menjalankan misi demi
masyarakat banyak. Semoga juga menjadi acuan dan bukti bahwa anak desa bisa
sejajar dengan orang-orang kota lainnya,” katanya.
Husain Laodet, selaku Pemuda Pelopor terbaik 1 nasional bidang
budaya tahun 2007, yang menemukan potensi terhadap diri Y.Haidin untuk
mengikuti lomba pemuda pelopor tingkat nasional tahun 2013 mengatakan, dari
awal dirinya yakin akan kemampuan Haidin dalam bidang kepeloporannya mampu
menjadi yang terbaik. Karena apa yang dilakukan pemuda cerdas ini sangat
berbeda dengan orang kebanyakan, terutama pembentukan forum pemuda lintas
agama. “Isu yang disampaikannya dalam lomba tersebut sangat tepat dengan
kepeloporannya, apalagi melihat situasi harmonisasi antarumat Beragama yang
terjadi di Nggerukopa selama ini,” jelasnya.
Tidak banyak generasi Bima yang memiliki perhatian khusus terhadap
persoalan lingkungan sosialnya. Harmonisasi antar pemeluk agama di Nggerukopa
seharusnya menjadi pembelajaran terhadap persoalan konflik sosial yang kerap
terjadi di Bima. “Hal yang dilakukan Haidin seharusnya direplikasi oleh
pemerintah daerah. Begitu sederhana, hanya butuh interaksi secara intens dan
selalu melibatkan semua pihak didalam setiap kegiatan yang terjadi di
komunitasnya. Mengajak mereka bicara dari hati ke hati, secara kekeluargaan dan
penuh rasa saling menghargai antar satu dengan yang lainnya,” urai, Budayawan
Muda ini.
Kita semua punya harapan besar agar Kabupaten dan Kota Bima terus
melahirkan generasi yang peduli terhadap situasi lingkungannya. “Pemuda di Bima
memiliki potensi luar biasa, SDM muda ini tinggal diberikan apresiasi serta
ruang untuk berkreasi dan berkarya, tentu butuh perhatian serta sentuhan
langsung Pemerintah Daerah,” tandasnya. (smd)