Syukri: Kesenian Mbojo, Modal Pengembangan Wisata Kita

Drs. H. Syukri, Kadis Kebudyaan dan Pariwisata
Kota Bima

KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Drs Syukri M.Si mengatakan, kebudayaan dan kesenian Mbojo dapat menjadi salah satu modal utama bagi pengembangan wisata kita.

“Hal ini sejalan dengan program pemerintah provinsi NTB, yang ingin menjadikan NTB sebagai salah satu destinasi utama wisata nasional, dan Kota Bima memiliki posisi strategis dalam program ini, bukan hanya karena letak geografisnya sebagai daerah transit segitiga emas wisata nasional (Bali, Komodo dan Bunaken),” katanya saat memberikan sambutan mewakili Walikota Bima pada pembukaan Festival Kesenian Tradisional (Tari dan Teater) 2013 di Gedung Kadin Bima, Senin malam (20/05).

Kata Syukri, Kota Bima sendiri memiliki potensi yang dapat ditawarkan sebagai objek wisata, salah satunya adalah kebudayaan dan kesenian. Sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk melestarikan berbagai adat istiadat dan budaya tersebut.

Perkembangan dan kemajuan zaman memang secara perlahan mulai mengikis kebudayaan ini. Sebagian masyarakat, umumnya kaum muda, lebih senang menghabiskan waktu di depan televisi atau nongkrong di mall. “Jika ditanyakan kepada mereka tentang apa saja kebudayaan daerah kita, mungkin sebagian besar akan menjawab tidak tahu,” cetusnya.

Namun belakangan ini, ada perkembangan yang mengembirakan. Sanggar-sanggar serta komunitas pelaku kesenian daerah Mbojo banyak bermunculan. Yang lebih membanggakan, sebagian besar dari sangar-sanggar ini diprakarsai oleh anak-anak muda.

Pemerintah Kota Bima tentu sangat senang dengan perkembangan ini dan memberi dukungan penuh. Karena mereka dapat berperan sebagai duta yang akan memperkenalkan kebudayaan daerah Bima ke penjuru nusantara, bahkan dunia.

“Maka izinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemerhati dan pelaku kesenian dan budaya Mbojo, para penggerak komunitas dan sanggar kesenian, karena telah menunjukkan kepedulian dan berbuat nyata demi melestarikan kebudayaan daerah kita,” ungkapnya.

Gerak dan langkah berbagai komunitas kesenian ini memerlukan sebuah tempat sebagai ruang berekspresi. Inilah salah satu alasan Pemerintah Kota Bima membuat rencana untuk mengembangkan amahami sebagai ruang publik yang nantinya dapat menjadi pusat kreatifitas seni, tempat berkumpul dan bertukar pikiran, yang nantinya dapat menjadi ikon Kota Bima. (smd)
Share this post :

VIDEO KAMPUNG MEDIA

Arsip Kabar

Pengikut

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RIMPU CILI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger