Salah satu adegan oleh Teater Kapempe SMAN 1 Wawo |
Teater Kapempe dari SMAN 1 Wawo yang ditukangi Caesar Rontu, selaku penulis naskah mementaskan lakon ‘Pengakuan dari Negeri Retorika’ pada penampilan perdana Festival Kesenian Tradisional kategori Teater, di Gedung Kadin Bima, Selasa malam.
Sebelum pementasan kategori teater, lomba yang akan dilaksanakan selama enam hari itu dimulai dengan perlombaan tari dari empat sekolah untuk hari pertama. Ratusan pengunjung dari berbagai sekolah turut menyaksikan penampilan para peserta tari dan teater. Khusus untuk teater Kapempe, guru-guru termasuk guru pembinanya, Nuryaningsih, Sahrul SPd, Imam S.Pd bersama beberapa siswa turut menyaksikan teater kebanggaan SMAN 1 Wawo itu.
Menurut Caesar, para pemain dan pendukung pementasan tersebut merupakan actor baru yang dilatih beberapa waktu lalu. Merekapun masih kelas I dan penampilan perdana dalam bermain teater. “Saya harap ini pengalaman yang berarti untuk tampil lebih baik di masa datang sebagaimana masukan dewan juri,” ungkapnya usai pementasan.
Kata dia, naskah ini mengadopsi dari sebuah cerpen yang kemudian digubah untuk menjadi sebuah naskah teater yang disutradarai Candra Putri. Dengan para pemainnya Faisyal Ansyarif sebagai Hambali, Taufiqurrahman alias Opic sebagai Humas Polisi, Ma’wawil Darsono sebagai polisi 1. Didukung penyanyi latar Umi Kalsum, Hari Adhar sebagai Reporter 1, M. Miftah Farid sebagai Reporter 2, dan Nur Afifudin sebagai Reporter 3.
Naskah ini menceritakan tentang seorang yang mengaku teroris tiba-tiba menyerahkan diri pada pelaksana hukum bangsa. Tindakan ini aneh, dan menjadi riuh sebab tak lazim dilakukan. Karena selama ini aparat hukum bangsa selalu memburunya di berbagai sudut. “Tapi pesan dari cerita penyerahan diri dan pengakuan seorang Hambali menarik dikaji dengan kondisi yang ada di Negara kita,” tukasnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada para pendukung seperti Umarah selaku ilustrasi musik dan pemeran dalam pementasan itu. Terima kasih juga untuk Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar H.Abidin S.Pd yang turut mendukung lahirnya keberadaan seni teater selama ini di sekolah yang dipimpinnya. “Semoga ini tidak berhenti untuk kali ini saja,” harapnya. (smd)