Atlet Tenis Meja Kecamatan Woha |
DUTA Kecamatan Woha berhasil meraih tiga medali emas dalam lomba Olimpiode Olahraga Siswa Nasional (O2SM) tingkat Kabupaten Bima, masing-masing dari cabang Tenis Meja, lari 80 meter, dan bola voli puteri. Pertandingan cabang tenis meja dipusatkan di Desa Panda Kecamatan Palibelo, Kamis (16/5).
Siswa peraih medali emas cabang tenis meja adalah Aditia Bima Putra, siswa SD 1 Tente. Sementara di nomor lari 80 meter diraih Tahril dari SD 2 Tente dan bola voli putri direbut SDN Rabakodo. Secara otomatis atas keberhasilan itu, mereka akan menjadi duta Kabupaten Bima untuk berlaga di tingkat Provinsi NTB pada 22 Mei 2013 pada lomba yang sama.
Prestasi yang diraih itu membuat bangga guru-guru di sekolah setempat, tak terkecuali Kepala UPT Kecamatan Woha, Syahruddin Latif, sebab prestasi yang dinanti selama satu tahun akhirnya diraih kembali oleh Kecamatan Woha.
Kepala SD 1 Tente, Mukminah kepada Koran ini mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswanya. Apa lagi sampai menjadi duta Kabupaten Bima untuk berlaga di tingkat NTB.
“Saya ucapakan terima kasih pada pelatih NI Made Sutina, yang telah sukses melatih siswa sehingga bisa dapat prestasi yang luar biasa dan berhasil mengalahkan 17 kecamatan se Kabupaten Bima. Mudah-mudahan NI Made Sutina bisa kembali melatih dengan semangat sehingga untuk kejuaraan tingkat provinsi pada 22 Mei nanti Aditia bisa kembali meraih prestasi yang membanggakan,” harapnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan prestasi ini tidak gampang diraih, tapi dengan melewati pertandingan yang sengit duta kecamatan Woha ini bisa membawa nama baik. “Saya harap Aditia selalu berkosentrasi untuk menghadapi lomba O2SM tingkat provinsi nanti, dan berlatihlah dengan sungguh agar prestasi bisa diraih lagi,” pesanya.
Di tempat yang sama, Aditia mengungkapkan, “saya sangat senang dengan hasil yang diperoleh, walaupun pertandingan yang begitu tegang saya bisa memenangkan pertandingan di set terakhir. Saya ucapan terimakasih pada pelatih. Mudah-mudahan pelatih bisa memberikan ilmunya yang lebih bagus lagi untuk saya berlaga di provinsi nanti,” pintanya.
Sahruddin Latif meminta para atlet segera menyiapkan diri untuk berlatih dengan sungguh-sungguh agar laga 22 Mei 2013 di tingkat provinsi bisa meraih prestasi yang membanggakan.
Dikatakannya, setelah menjadi duta Indonesia pada tingkat Asia Pasifik, siswa asal Woha meraih juara 4 tahun 2011, setelah itu Woha sudah tidak ada lagi perwakilannya. Selama tahun 2012 juga belum ada siswa yang berbobot untuk mengharumkan nama Bima. “Tapi penampilan 3 cabang olahraga yang sudah kita lihat bersama, saya sangat optimis dengan kemampuannya mereka akan meraih juara dan bahkan bisa kembali membawa nama Woha-Bima seperti tahun 2011 lalu,” katanya.
Kepala UPTD Dikpora Woha, Sahruddin Latif meminta para atlet segera menyiapkan diri untuk berlatih dengan sungguh-sungguh agar laga 22 Mei 2013 di tingkat provinsi bisa meraih prestasi yang membanggakan.
Dikatakannya, setelah menjadi duta Indonesia pada tingkat Asia Pasifik, siswa asal Woha meraih juara 4 tahun 2011, setelah itu Woha sudah tidak ada lagi perwakilannya. Selama tahun 2012 juga belum ada siswa yang berbobot untuk mengharumkan nama Bima. “Tapi penampilan 3 cabang olahraga yang sudah kita lihat bersama, saya sangat optimis dengan kemampuannya mereka akan meraih juara dan bahkan bisa kembali membawa nama Woha-Bima seperti tahun 2011 lalu,” katanya.
Kata dia, secara peribadi dirinya memberikan motivasi terhadap 3 atlet agar bisa kembali meraih juara 1 di tingkat provinsi. Sementara ini untuk pelatih masing-masing atlet akan kami sisipkan anggaran untuk mendorong atau mental atlet yang dilatih supaya benar-benar menjadi atlet yang profesional dan bisa membawa nama harum Woha dan Bima.
“Saya sangat yakin dan percaya dengan tekhnik-tekhnik yang diberikan pelatih terhadap murid-muridnya, apa lagi mental juara atlet Woha sudah dijiwai untuk bertanding, pengalaman jawara Asean Pasifik menjadi berharga penentu keberhasilan atlet Woha,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, pelatih NI Made Sutina, mengatakan, berbicara kesuksesan semua orang bisa mendapatkan yang sama, namun bagaimana mental atletnya bisa memberikan semangat dalam bertanding. Semua atlet bisa memiliki tekhnik-tehnik yang berbeda tapi kalau atlet bisa menjaga pikiran dan berkosentrasi pada saat bertanding atlet tersebut bisa sabet juara kapanpun dia berlaga. Namun jika kosentrasi atlet terganggu maka jangan bermimpi untuk mendaptalan juara yang diinginkan. ”Bisa mendapatkan juara 1, tapi harus kosentrasi penuh,” pesannya. (smd)