Puluhan supir taksi yang mangkal di
Banadar Udara Sultan Salahuddin Palibelo, Kabupten Bima melayangkan protes
keras terhadap kebijakan Koperasi Dirgantara, lantaran membuat kebijakan yang
merugikan mereka.
Mustakim, ketua Forum Angkutan Sewa
(FAS) Bandar Udara Salahuddin Palibelo,mengatakan, Koperasi dan taksi Bandara
sudah membuat kesepakatan, mobil Hotel Aman Gati Dompu hanya boleh mengantar
tamu dan tidak boleh menjemput Tamu.
Namun, kesepakatan tersebut dilanggar.
Padahal, seluruh supir taksi Bandara yang jumlahnya 90 orang menyetor iuran setiap
bu;an kepada pihak Koperasi. Parahnya, supir yang masuk anggota FAS tidak masuk
sebagai anggota Koperasi Dirgantara. “Anehnya lagi, SK yang di buat Ketua
Koperasi tidak bernomor dan tidak ditandatangani Kepala bandara,” kesal
Mustakim.
Sebagai bentuk protes, para supir
membakar baju. “Kami meminta agar Kepala bandara segera mencopot Herman Mohardi
sebagai ketua Koperasi dan mencabut SK itu,” teriak Mustakim lewat orasinya di
depan pintu masuk Bandara, Senin lalu.
Menurutnya, ketua koperasi sangat
merugikan mereka. Sebab, anggota hanya mengharapkan mobilnya di sewa oleh tamu
yang akan berangkat ke Dompu di Hotel Aman Gati. Jadi kalaupun ada mobil Hotel
yang menjemput, hal ini akan merugikan para taksi yang mangkal di bandara.
(Herry)