Hiburan malam kembali menelan
korban. Orgen tunggal yang digelar warga Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo, Senin
malam lalu, melukai M Anshori, warga Desa Teke Kecamatan Palibelo. Buntut dari
masalah tersebut, warga Desa Teke memblokir jalan menuju Desa Ntonggu.
Tikaman dan tusukan belati dari
oknum warga yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya, membuat anak
dari Drs.Syafruddin yang juga Kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Bima itu luka
serius di bagian kepala dan luka tusuk di bawah ketiak hingga tembus ke
belakang dan mengenai paru paru.
M Harullah, kakak korban di Desa
Teke, Selasa (8/5) mengatakan, saat ini adiknya tengah dirawat di Rumah Sakit
Umum daerah Bima. Dia menduga, pembacokan atas adiknya tersebut bermotif balas
dendam. “Pembacokan dan penusukan adik saya oleh warga Ntonggu terjadi sekitar
pukul 00.30 Wita di lapangan sepak bola desa Ntonggu,” jelas Harullah.
Menurut cerita yang diperoleh Harullah
dari korban, Ansyory ditikam saat sedang membuang air kecil di sudut lapangan
desa Ntonggu. Korban kaget dengan hujaman belati di bagian kepala dan dadanya. “Ketika
menoleh, adik saya langsung dibacok sehingga belum sempat membenahi celana. Tidak
sedikitpun ada perlawanan karena adik saya terlebih dahulu diserang,” cerita
Harullah.
Buntut peristiwa tersebut, masyarakat
Teke Kecamatan Palibelo memblokir jalan menuju Desa Ntonggu dengan batu dan
pepohonan. Pemblokiran itu, janji Harullah akan tetap berlangsung hingga pelaku
pembacokan tertangkap. Pihak keluarga mendesak aparat keamanan untuk secepatnya
menangkap pelaku dan berharap agar para tokoh maupun orang tua yang ada di
Ntonggu supaya membantu pihak aparat untuk secepatnya menangkap pelaku. “Warga
Teke akan buka pemblokiran jalan ini, apabila para pelakunya ditangkap lalu
diproses sesuai hukum yang berlaku,” tandas Harullah. (Herri)
+ komentar + 1 komentar
Mohon ini di download dan dibaca terimakasih http://www.kampung-media.com/index.php?option=com_content&view=article&id=975:pengumuman-penting&catid=18:kota-mataram&Itemid=126