![]() | |
Pertemuan Pemkab Bima dengan investor PT TMS di aula Kanotr Bupati Bima |
PEMERINTAH (Pemkab) Kabupaten Bima bersama
investor PT Investor PT. Tambora Makmur Sejahtera membahas rencana investasi
pengembangan tanaman singkong cavasa menjadi Bio Etanol di Kawasan Terpadu
Mandiri Tambora.
Bertempat
di aula kantor Bupati Bima, Sabtu (8/2), Bupati Bima yang diwakili Assisten
Administrasi Perekonomian dan pembangunan Sekda Bima Drs. HM.Taufik HAK, M.Si menerima
kedatangan PT. Tambora Makmur Sejahtera, Wayan Sudata Utama dan Bapak Hari.
Kabag
Humas dan Protokol Setda Bima, Drs. Aris Gunawan, Sabtu kemarin mengatakan, hadir dalam pertemuan tersebut Kepala
Dinas Nakertrans Kabupaten Bima, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Bima, Camat Tambora beserta para kepala desa.
Dalam
pengantarnya, Assisten Administrasi Perekonomian dan pembangunan Sekda Bima HM.Taufik
HAK mengatakan, pengembangan tanaman singkong cavasa menjadi Bio Etanol di
Kawasan Terpadu Mandiri Tambora diharapkan dapat meningkatkan pendapatan warga
masyarakat terutama masyarakat petani di wilayah setempat. Hal ini sesuai visi
misi Pemkab Bima sekaligus dapat mengambil langkah untuk pembangunan Kabupaten
Bima ke arah yang lebih baik.
![]() |
areal tanaman singkong (ilustrasi) |
“Pengembangan
tanaman singkong cavasa ini direncanakan akan melakukan penanaman di areal
lahan kosong di wilayah Tambora nanti diharapkan lahan yang tidak dipakai akan
terlihat tumbuh subur dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Menurut
Direktur Utama PT. Tambora Makmur Sejahtera, Wayan Sudata utama, tahap awal tahun
2014 ini pihaknya akan menanam bibit singkong cavasa sebanyak 200 bibit yang
tersebar di luas areal kecamatan Tambora sehingga dari tanaman bibit tersebut
diharapkan dapat tumbuh sesuai harapan bersama, dan direncanakan dari hasil
yang didapat dari tanaman singkong cavana akan dikirim ke Sumbawa untuk pengolahan
lebih lanjut, sebab tempat pengolahannya masih berada di di sana lewat laut
maupun lewat jalur darat.
Ia
mengaku, kendala yang dihadapi di wilayah Tambora adalah listrik, sarana jalan
dan sinyal HandPhone sehingga pengolahan kemasan tersebut harus dilakukan di
wilayah Sumbawa karena di wilayah tersebut sudah ada perusahaan sebagai tempat
pengolahan sementara.
![]() |
areal tanaman singkong |
“Soal
limbah yang dibuang akan dibuatkan dikelola menjadi sebuah biogas. Dari biogas
yang dikelola tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk untuk kebutuhan masyarakat,”
katanya.
Begitupula
dengan kebutuhan para petani, PT Tambora Makmur Sejahtera akan membangun KOPERASI
dalam menunjang kebutuhannya.
Kepala
Dinas Nakertrans Drs. Ishaka juga mengharapkan, keberadaan investor PT. Tambora
Makmur Sejahtera harus diberikan ruang untuk pengembangan tanaman singkong yang
semata – mata demi peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah Tambora. Sekaligus
menggarap lahan kosong menjadi lahan produktif. “Mari kita dukung bersama
keberadaan investor ini demi kelangsungan hidup sekitar 200 KK yang mendiami
kecamatan Tambora,” pintanya. (smd)