H.SYAFRUDDIN HM. Nur, Plt Bupati Bima meninjau langsung lokasi proyek rehab terminal Tente sebagai cikal bakal terminal induk Kabupaten Bima sekaligus menyerap aspirasi masyarakat, Rabu (8/1).
Di lokasi itu, H. Syafruddin, memberikan arahan dan masukkan pada Kepala Dishubkominfo Kabupaten Bima, Zunaidin mengenai lokasi pembangunan Lapak. Sedangkan pekerjaan rehab terminal dinilai sudah bagus.
Plt Bupati Bima, mengarahkan agar pembangunan fasilitas tempat tunggu calon penumpang agar dibuat mundur ke belakang dengan tujuan agar tidak mengganggu bis maupun alat transportasi penumpang lain.
Selain rehab terminal Tente, juga dilaksanakan kegiatan pembangunan fasilitas penunjang terminal sebanyak 60 unit Lapak. Rencananya juga akan dibangun fasilitas minimum, seperti mushala, WC dan tempat sandaran calon penumpang. “Semua fasilitas penunjang maupun fasilitas minimum itu kita akan tuntaskan dalam tahun ini, sehingga masyarakat nyaman menggunakan dan memanfaatkan pembangunan ini,” ucapnya di sela-sela memantau pekerjaan.
Beberapa saat setiba di lokasi proyek rehab terminal Tente dan meninjau lokasi pembangunan 60 unit lapak di areal terminal, H. Syafruddin langsung dikerumuni pedagang menyampaikan aspirasi. Pada H. Syafruddin, para pedagang kali lima yang ada di pasar tradisional Tente itu mengharapkan ada penataan los-los pasar yang sudah kumuh. Atas aspirasi tersebut, H. Syafruddin menyempatkan diri meninjau dari dalam pasar.
Usai meninjau los pasar, H. Syafruddin, langsung memerintahkan Asisten II HM. Taufik H.AK, agar mendesain perencanaan dan gambar penataan ulang los pasar tersebut. “Tahun ini kita upayakan kerja,” ujarnya. “Disperindag akan percepat pembangunan los pasar Tente melalui DAK 2014. Pelaksanaan dilakukan mendahului perubahan APBD 2014,” terang Asisten II Setda Bima, HM. Taufik H. AK, saat ikut tinjau lokasi proyek bersama Bupati Bima.
Ia menjelaskan, mendahului perubahan APBD tersebut tentunya dilakukan Pemerintah setelah mengirimkan surat pada DPRD Kabupaten Bima. “Karena ini tuntutan masyarakat,” tuturnya.
Penataan ulang los pasar tradisonal Tente, tegas dia, sangat penting dilakukan. Sebab menyangkut estetika terminal Tente yang saat ini tengah direhab. “Kita juga akan tata, pedagang dalam terminal akan jual di loas yang baru nantinya,” jelasnya.
Usai meninjau lokasi terminal Tente dan pasar tradisional Tente, H. Syafruddin juga meninjau lokasi pembangunan 50 unit Lapak yang ada di kawasan pantai Kalaki. Lapak itu merupakan bantuan dari Kementerian UKM dan Koperasi RI.
Sebanyak 50 unit Lapak tersebut sudah rampung dikerjakan rekanan, namun belum bisa dimanfaatkan masyarakat karena belum dilakukan serah terima. “Lapak ini diperuntukan bagi masyarakat yang jual di sini (pantai Kalaki),” terang H. Syafruddin.
Tiang Lapak di pantai Kalaki itu menggunakan pipa PVC, H. Syafruddin, khawatir penggunaan pipa PVC itu tidak bertahan lama. “Lapak yang ada di Tente nanti tiangnya dicor saja, supaya kokoh dan bisa bertahan lama,” ucapnya memberi perintah pada Asisten II. (smd)