Bupati Bima saat mengingatkan Panutia Pembangunan USB SMA 2 Madapangga untuk bekerja transparan dan profesional |
PEMBANGUNAN Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 2 Madapangga di Desa Tonda Kecamatan Madapangga dimulai yang ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Camat Madapangga, Asikin, S.Sos atas nama Bupati Bima dan didampingi Kepala Desa Tonda, Abdul Ra’uf serta sejumlah Kepala Desa lain, Kamis (05/12).
Ketua Komite Pembangunan (KP), Drs Kasman, M.Pd, mengatakan, pelaksanaan pembangunan USB SMAN 2 Madapangga terdiri dari tiga lokal RKB, satu lokal gedung laboratium, satu lokal gedung Perpustakaan, satu lokal ruang guru serta satu lokal kantor untuk Kepala Sekolah dan Tata Usaha (TU).
Sumber dana pembangunan USB diperoleh dari ABPN tahun 2013 sebesar Rp1,56 miliar yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan swakelola oleh Sekolah melalui Komite Pembangunan (KP) yang dibentuk.
Bupati Bima, H Ferry Zulkarnaen dalam sambutannya mengatakan, pembangunan USB SMAN 2 Madapangga merupakan sebuah impian masyarakat di Kecamatan Madapangga yang saat ini cita-citanya terwujud. “Sebagaimana kita ketahui bersama di zaman dulu para siswa yang cari sekolah, sekarang sekolah yang nunggu siswanya. Tentunya hal ini menunjukkan dunia pendidikan di daerah kita menunjukkan perubahan kemajuan,” tuturnya.
Di seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Bima, sudah terbangun SMA seperti di Kecamatan Tambora, Parado dan Lambitu. “Di Madapangga ini sudah terbangun dua SMA dan salah satunya saat ini kita lakukan peletakan batu pertama secara bersama-sama,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Ferry meminta anggota KP untuk tidak meraih keuntungan atau memperkaya diri dalam proyek ini. Bupati Ferry juga meminta agar KP melaksanakan tugas dengan penuh amanah.
Bupati mengajak KP agar lebih memperhatikan pekerjaan finishing dengan menggunakan tukang yang profesional, supaya hasilnya bisa memuaskan. “Masyarakat yang ada memiliki tugas untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan ini,” urainya.
Diakhir sambutannya, Bupati Ferry mengajak, anggota KP tidak saling sikut satu sama lain. Gunakan anggaran secara terbuka dan transparan, supaya tidak memunculkan berbagai persoalan dalam pelaksanaan pembangunan nanti. (edon)