Kondisi terakhir Hafsah asal desa Ngali Bima |
HIDUP miskin tak
pernah menjadi cita-cita semua orang, tapi sudah menjadi garis nasib yang ditentukan
Allah SWT. Tidak terkecuali seorang Hafsah (45), warga Desa Ngali Kecamatan
Belo Kabupaten Bima.
Kini Hafsah sedang
terbaring menahan kesakitan di rumahnya. Ia mengalami luka yang cukup parah di
bagian perutnya, ususnya (maaf) sepanjang 7 cm keluar setelah dilakukan operasi
di sebuah Rumah Sakit di Bima beberapa bulan lalu.
Meski Hafsah
mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (jamkesmas), namun kartu itu hayalah
kartu, tidak bisa menjamin ia sembuh dari penyakitnya. Buktinya meski sempat
dirujuk ke rumah sakit provinsi, iapun harus kembali dengan derita tak
terhingga. Entah karena apa, Hafsah terpaksa pulang dan memilih tetap di rumah.
Keluarga
Hafsah, M.Natsir menuturkan, penyakit yang dialaminya saudaranya sudah berjalan
selama dua bulan, bahkan sekarang sudah masuk bulan ketiga.Sebelumnya
Hafsah mengalami sakit perut, setelah itu dibawa ke Rumah Sakit, dan diagnosa mengidap
penyakit usus buntu. Atas kesepakatan keluarga, diambil tindakan dioperasi.
Setelah dioperasi, penyakit Hafsah bukanya sembuh, tapi deritanya tambah parah,
dan sampai-sampai (maaf) ususnya keluar. ”Setelah operasi ia bukannya sembuh,
tapi penyakit baru,” duganya.
Setelah
kejadian itu, Hafsah mendapatkan rujukan untuk melanjutkan pengobatan ke Rumah
Sakit di Mataram. Namun setiba di Mataram, saudaranya tersebut tidak
mendapatkan perawatan entah karena alasan apa, dan memilih kembali ke kampung
halamannya.
Kini, kata
Natsir, derita Hafsah makin menjadi, sebab setelah kejadian itu kondisinya
sangat tidak berdaya. Kesehariannya hanya menahan rasa sakit di bagian perutnya
dengan kondisi usus tercecer keluar. Sulit
dibayangkan, melihat kondisi terakhir seorang Hafsah. Ia berharap adanya uluran
tangan dari para dermawan terutama pemerintah, “saya harap ada pihak yang turut
membantu,” harapnya. (smd)