Salah satu banguna runtuh di desa Nisa Woha akibat terjangan puting beliung (Foto: Rimpu Cili) |
SEDIKITNYA 25 rumah mlik warga Desa Nisa Kecamata Woha Kabupaten Bima rusak parah, akibat hempasan angin puting beliung yang terjadi, Senen (11/11) sekitar pukul 12.30 wita. Diperkirakan, akibat angin putting beliung yang diserta hujan dan petir tersebut para pemilik rumah mengalami kerugian yang mencapai puluhan juta rupiah.
Akibat hempasan angin kencang dan derasnya hujan membuat warga kepanikan. Beruntung peristiwa itu tidak memakan korban, jiwa, namun belasan rumah ambruk. Rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan yakni rumah milik A Haris, Muhadar, Ismail, Aziz, Masnih Ibrahim, Zaenab Nurdin, Muhar Mansyur, Ama Edi, Rukmini, Rosna Maman, Ahmad Ajidin, Nasarudin Ahmad, H. Mujna, Syarfih, Ibrahim Ajrun, Junaidin Syafruddin, Julfika H. Abdurahman, Jaenab Sudirman, Muhammad Ali, A Haris Ahmad, Hadijah Acu, Fauziah, Yamin Abakar, Siti Iyah, dan Edi M Said, serta Rohani.
Selain rumah warga yang rusak, sedikitnya 27 pohon yang berada di pinggir jalan ikut tumbang akibat tiupan angin. Sementara pemerintah Kecamatan dan desa sibuk mencatat kerugian warga. Kerugian warga Nisa mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan panggung MTQ tingkat Kecamatan Woha yang berada di lapangan Garuda Desa Nisa ikut ambruk, serta panggung panitia terlihat rusak parah. Akibatnya MTQ yang direncanakan dibuka Senin malam tertunda hingga pekan depan.
Kepala Desa Nisa, Syafruddin Samsul, kepada wartawan mengungkapkan, perisitiwa ini sangat memprihatinkan, karena rata-rata rumah warganya yang ambruk merupakan warga yang tergolong ekonomi lemah, sehingga sangat sulit untuk mengganti atap rumah yang ambruk. “Sebanyak 25 rumah warga Nisa bagian atapnya ambruk, dua rumah lainnya rusak parah karena selain atapnya yang roboh, dinding rumahpun ikut ambruk,” terang kades.
Dikatakanya, musibah ini merupakan musibah yang pertama kali dialami warga desa yang dipimpinnya, karena sebelumnya tidak pernah terjadi hal serupa. Padahal ini, bisa dikatakan bukan musim hujan yang sesungguhnya, namun nasib memang yang dialami warga Nisa sehingga banyak warga yang rugi akibat musibah ini.
Kades juga menyinggung, bahwa musibah ini, sangat tiba-tiba, saat angin putting beliung dan hujan deras datang tidak ada warga yang tahu kalau angin besar itu menghantam rumahnya masing-masing. Beruntung bagi warga yang menghindari hujan deras di dalam rumah itu, tidak menjadi korban robohnya rumah meraka. “Walaupun rumah ambruk, tidak ada korban jiwa yang tercatat,” katanya.
Ia mengharapkan agar pemerintah daerah bisa memberikan bantuan secepatnya terhadap warga-warga yang terkena musibah angin puting beliung, mengingat 25 rumah yang ambruk itu merupakan warga yang benar-benar miskin.
“Kami harap pemerintah setempat bisa memberikan bantuan secepatnya, karena diperkirakan cuaca buruk ini akan semakin terus menerjang begitupun hujan. Kalau tidak warga tersebut tidak akan bisa beristirahat dengan tetang serta bisa memperbaiki rumah mereka yang rusak,” pintanya. (smd)