Panjat Pinang dan Gantao Meriahkan HUT Bhanyangkari

MEMERIAHKAN Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Bhayangkari, 1 Juli 2013, Mabes Polri menggelar panjat pinang dan gantao yang dipusatkan di lapangan Polsek Belo sekitar pukul 08.00 sampai 12.00 wita. Kegiatan tersebut bertujuan mengenang kembali sejarah Bima yang sudah lama hilang, supaya Polri dan masyarakat bersatu dalam membangun kemitraan dalam menciptakan Bima yang damai dan sejahtera.

Upacara HUT Bhayangkari dipimpin langsung Kombes Pol H. Darmawan Sutawijaya SE M.Hum, dari Mabes Polri yang dihadiri seluruh Kapolsek se Kabupaten Bima, Danramil, Muspika serta tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat. Usai upacara yang berjalan hikmat, HUT ke-67 itu dimeriahkan kesenian tradisonal Bima, gantao yang mengundang ribuan pasang mata menyaksikan. Pada kesempatan itu berbagai macam hadiah diserahkan kepada Polsek Belo oleh Darmawan Sutawijaya.

Sementara itu, kegiatan panjat pinang, mendapat perhatian warga yang saling berebut mencapai bendera merah putih di puncak pinang yang berbuahkan macam-macam hadiah seperti lain HP dan uang tunai. 

H.Darmawan Sutawijaya dalam kata sambutannya mengatakan, pihaknya sengaja memilih Kecamatan Belo untuk pelaksanaan Upacara HUT Bhayangkari, karena Belo adalah tempat strategis untuk acara tersebut supaya Polri dan masyarakat bisa membangun kemitraan yang baik. “Jadi tidak ada alasan lain, Belo adalah tempat strategis untuk dilaksanakan acara seperti ini,” katanya.

Dijelaskanya, selain tempatnya strategis, Belo juga masih menyimpan kerajinan tenunan khas Bima. “Sehingga hal seperti inilah yang membuat saya memilih Belo menjadi lokasi upacara bhayangkari. Walaupun saya bukan orang Bima, tapi saya senang dengan budaya Bima yang masih alami,” sanjungnya.

Di samping itu, Darmawan juga mengaku, dalam rangka ulang tahun ke-67, pihaknya sangat menyadari kekurangan pelaksanaan tugas anggota di lapangan. Oleh karena itu, pihaknya memohon maaf apabila dalam pelaksanaan anggota di Kecamatan Belo khususnya di Kabupaten Bima, ada perilaku anggota yang pernah menyakiti hati masyarakat Bima.

“Kami mohon maaf dan insya Allah kedepanya polisi akan menjalankan tugasnya lebih baik dan akan memberikan pelayanan yang lebih professional dengan ketulusan dan keikhlasan anggota terhadap masyarakat Bima sesuai amanat UU Kepolisian bahwa polisi sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat,” katanya.

Ia mengajak masyarakat Bima untuk membangun kemitraan yang dewasa, dan mari hindari persoalan yang tidak mengenakan supaya terhindar dari konflik antara kampung, karena itu adalah perbuatan yang tidak benar dan akan membawa dampak negatif terhadap masyarakat serta merugikan masing-masing. ”Tidak ada manfaatnya berkonflik, kecuali kerugian yang berkepanjangan. Jauhi hal-hal seperti itu, mari kita satukan hati, satukan jiwa menuju Bima yang agamais,” harapnya. (smd)
 
Share this post :

VIDEO KAMPUNG MEDIA

Arsip Kabar

Pengikut

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RIMPU CILI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger