SANGAR Kreativitas dan
Seni Budaya (SKSB) Arumbanga mengadakan serangkaian kegiatan Sosial, Festival
Kesenaian dan Kebudayaan Bima mulai tanggal 10 sampai 30 November 2013. Kegiatan
tersebut dilaksanakan di beberapa titik sesuai materi kegiatan yang disiapkan
panitia.
Ketua panitia,
Juraidin yang ditemui usai kegiatan Sarasehan dan Diskusi Budaya di Museum Asi
Mbojo, Ahad (24/11) lalu mengatakan, tujuan utama kegiatan ini yakni mengidentifikasi
berbagai potensi kesenian dan budaya masyarakat Mbojo (Bima) baik etnik maupun
kontemporer sebagai salah satu kekayaan khasanah budaya Nusantara dan merekonstruksi
kembali simbol-simbol kesenian dan budaya etnik Mbojo (Bima) yang merefleksikan
adat istiadat, nilai, norma positif dan karakter masyarakatnya.
Di samping itu,
tujuan lainnya, memberikan pelatihan dan
pengetahuan kepada individu-individu dan kelompok-kelompok masyarakat tentang
kesenian dan kebudayaan Mbojo (Bima), terutama makna yang dikandung oleh bentuk
dan jenis kesenian dan kebudayaan khususnya etnik itu sendiri; menciptakan dan
melahirkan generasi-generasi yang memiliki empati dan kepedulian atas
eksistensi nilai-nilai dan norma-norma positif yang dikandung oleh kesenian dan
kebudayaan leluhurnya.
“Yang terpenting,
bagimana membangun kesadaran masyarakat secara komunal untuk antisipatif dan responsif
atas upaya penggerusan dan pengikisan nilai-nilai dan norma-norma positif yang
menjadi ciri khas karakter masyarakatnya,” urainya.
Menurutnya,
rangkaian kegiatan Rumah Budaya Sanggar Kreatifitas dan Seni Budaya (SKSB) “ARUMBANGA”
mengagendakan 10 program kegiatan, diantaranya Sarasehan dan Diskusi Budaya
yang dilaksanakan hari ini (kemarin) dengan tema “Mengidentifikasi Potensi
dan Permasalahan Seni Budaya Mbojo (Bima) dalam Pusaran Iptek dan Globalisasi”,
yang dihadiri sekitar 150 undangan dari kalangan umum. Ada kegiatan rekonstruksi
jejak-jejak sejarah Mbojo (Bima) di obyek situs dan cagar budaya, rekonstruksi
bentuk Arsitektur Mbojo, parade Seni Tari dan Permainan Rakyat Mbojo (Bima)
untuk tingkat Anak-anak dan pelajar se-Kabupaten Bima.
Lanjutnya, ada
juga festival Kesenian dan Kebudayaan Mbojo (Bima) secara kolosal, Festival
Kuliner Mbojo, pendokumentasian Seni Tari dan Permainan Rakyat Bima sebagai
simbolisasi adat dan karakter masyarakat Mbojo melalui Audio Visual, Foto dan Tulisan-tulisan.
“Termasuk pameran Foto, dokumen-dokumen sejarah dan benda-benda pusaka Kesultanan
Bima,” katanya. (smd)