HARI kedua Pekan Olah Raga Wartawan Nasional (Porwanas) ke XI Banjarmasin, atlet Partai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB, dua pecatur andalan meraih kemenangan pada partai pertama catur perseorangan yang dihelat di RRI Banjarmasin, Ahad (15/9).
Sekretaris PWI Bima yang turut serta dalam rombongan yang dihubungi via seluler, Senin (16/9) kemarin mengatakan, pecatur andalan NTB H.Abdul Muis mengalahkan pecatur PWI Sumatra Barat (Sumbar), sedangkan HM Nasir Ali menang melawan pecatur PWI Bangka Belitung (Babel).
Sedangkan Hery Supratman dari PWI NTB gagal meraih poin karena kalah dari tuan rumah Kalimantan Selatan. Dengan kemenangan itu pecatur NTB membuka peluang untuk meraih medali. Karena masih melakoni enam babak dalam system Swiss tujuh babak. “Senin besok kita akan melakoni tiga babak. Jika kita menang tiga babak itu, besar peluang kita meraih medali,” ujar pecatur dari PWI Perwakilan Kabupaten Dompu, H Abdul Muis, usai pertandingan.
Karena itu, kata dia, pecatur NTB harus tingkatkan kesabaran dan berpikir keras untuk meraih kemenangan, sebab dua kali kalah saja maka sulit untuk meraih medali. Untuk catur beregu baru dimainkan Selasa (16/9) besok dan tiga pecatur NTB bertekat mempertahankan medali emas seperti yang diraih tiga tahun lalu di Porwanas X Palembang Sumatra Selatan.
Di cabang futsal, kata Anwar Aga, PWI NTB mengalami kekalahan pada laga pertama melawan tim futsal Sulawesi Barat dengan skor 2-4, sedangkan di cabang Bulutangkis beregu, PWI NTB menuai hasil kemenangan pada pertandingan awal melawan PWI Aceh 3-0. Tim NTB yang menurunkan tunggal pertama Ahmad Rifai, tunggal kedua Imran Rasyidi dan ganda NTB Anwar yang berpasangan dengan Imran Rasyidi, menang mudah dengan skor 3-0.
Pada putaran selanjutnya, NTB terpaksa berhadapan dengan tim kuat dari Daerah Istimewa Yogjakarta. Tunggal pertama NTB M.Rifaid, terpaksa tidak bisa melanjutkan permainan akibat cidera kaki. Akibatnya, perjuangan tim pebulutangkis NTB semakin berat karena harus menang pada dua partai berikutnya. Imran Rasyidi yang diturunkan pada tunggal kedua, memberikan harapan pada tim NTB setelah menundukkan tunggal putra Yogjakarta pada partai kedua dengan skor meyakinkan 21-4 dan 21-13.
Kemenangan Imran pada tunggal kedua, memaksa PWI DIY berbagi angka imbang 1-1. Penentuan kemenangan akhirnya tentukan pada hasil partai ganda terakhir. NTB kembali menurunkan Imran yang juga utusan PWI Bima, pada partai ganda yang berpasangan dengan Anwar, wartawan kantor berita Antara Mataram. Partai penentuan, berlangsung cukup alot. Pada set pertama, PWI NTB terpaksa harus menerima kekalahan dengan skor 26-24 dan set kedua juga kalah 29-27. “Kita kekurangan atlet yang diikutsertakan. Pasangann ganda kita adalah pasangan dadakan, karena pasangan Anwar maupun pasangan tetap saya, terpaksa tidak bisa ikut main,’’ ujar Imran usai Tim NTB menuai kekalahan.
Seandainya mampu melewati hadangan PWI DIY, Imran optimis di cabang Bulutangkis beregu, bisa menyumbangkan medali. Sedanagkan saat ini, NTB hanya menyisahkan harapan meraih medali pada cabang bulutangkis di partai tunggal perorangan. Imran Rasyidi dan Anwar, kembali diturunkan untuk bersaing dengan tunggal putra PWI provinsi lainnya.
Informasi dari panitia Porwanas Kalsel, David, pembukaan Porwanas akan dihelat di lapangan sepak bola Barito oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo, sedangkan Kongres PWI digelar 19 September. Semula direncanakan dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, tetapi tidak jadi dan diganti oleh Wakil Presiden RI, tetapi ditolak Ketua PWI Kalsel dan PWI Banjarmasin, sehingga Kongres itu akan dibuka oleh Gubernur Kalsel. (smd)