Add caption |
Suasana peperangan antara Desa Cenggu vs Desa Nisa, akhirnya Senen (12/8) mulai berangsur kondusif. Warga kedua desa juga terlihat sama-sama menjaga kampung sendiri, bahkan kedua kelompok warga tersebut sepakat tidak akan saling menyerang.
Pantauan media ini, Bupati Bima, Kapolres dan Dandim 1608 Bima terlihat ikut mengamankan konflik sehingga dalam suasana kondusif. Demikian juga suasana So La Mangge dan So Soja sejak pagi sampai sore terlihat lengang, para petani sudah merawat tanamannya di lokasi perseteruan. Selama dua hari watasan tersebut dipenuhi warga kedua kampung yang bersitegang dan saling serang, tapi kini hanya ditempati pemilik tanaman yang asik menyaksikan bawang yang siap panen.
Sementara itu, aparat kepolisian, Brimob dan TNI juga sudah tidak terlihat di watasan tersebut bahkan satu peleton Brimob dan TNI dipulangkan, karena suasana kampung terlihat aman, walaupun masih ada yang berjaga-jaga di pinggir kampung.
Kapolres Bima, AKBP Ekawana Prasta mengaku, perseturuan Cenggu vs Desa Nisa sudah mulai kondusif. Anggota Brimob yang dipersiapkan berjaga-jaga sudah dipulangkan.Sedangkan persoalan penganiayaan Delian Lubis, pihaknya sedang melakukan upaya pencarian pelaku penganiyaan dan beberapa saksi-saksi sudah diperiksa dan dimintai keterangan. ”Tinggal tunggu waktu saja untuk meringkus pelaku,” akunya.
Ditanya soal nama pelaku, Eka tak menjawabnya. “Tunggu saja, kami akan segera menangkapnya, tapi kita dengar dulu keterangan saksi dan korban, karena informasinya Lubis sudah bisa diajak bicara,” janjinya.
Dijelaskannya, pemuda Cenggu saat ini sudah menyatakan tidak akan melakukan penyerangan, tentu dengan permintaan pelaku segera diamankan, sesuai prosedur hukum yang berlaku pihaknya sudah melaksankan dan masih tahap peyelidikan dan penyidikan.
Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST yang hadir pada saat itu menjelaskan, persoalan tersebut sudah kondusif dan tidak ada saling serang, bahkan bentuk kepedulian pemerintah daerah sudah menyelesaikan semua administrasi terkait persoalan korban warga Cenggu, “saya sudah koordinasikan dengan Kepala Dinas Sosial masalah biayanya,” katanya kemarin di Kantor Camat Belo.
Kata Ferry, selain menanggung semua administrasi korban, pemda juga sudah sampaikan ke Dinas Kesehatan untuk terus berkordinasi tentang kondisi korban yang dirawat di Mataram agar bisa diketahui kondisinya. “Jelasnya upaya pemerintah akan ada dan sementara kita semua sambil tunggu informasi kondisi korban. Mari kita sama-sama berdoa agar korban secepatnya bisa sadar dan kembali bergabung bersama kita semua,” ajaknya.
Sementara masalah perdamaian, Ferry juga akan menyarankan perpanjang tangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dalam hal ini, Camat Belo dan Camat Woha bisa berkoordinasi terus dengan masing Kepala Desa agar bisa memastikan kondisi warga supaya bisa dilakkan secepatnya islah.
“Secara tidak langsung saya perintahkan Camat agar bisa memberikan pemahaman yang baik dan pengertian, kalau memang semua itu sudah dilakukan kita akan melakukan islah sesuai tempat yang diharapkan atau sesuai kesepakatan bersama warga dan tokoh,” tandasnya. (smd)